Shanghai Expo

Network Info:

World Expo 2010 adalah sebuah ajang bergengsi dunia yang diadakan setiap lima tahun sekali yang ditargetkan dapat menarik rekor 100 juta pengunjung, baik asing maupun domestik. Sebanyak 192 negara berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan di Shanghai, Cina. Secara tradisional, World Expo memamerkan teknologi dan inovasi. Saat ini, banyak negara yang memanfaatkan World Expo untuk melakukan nation branding salah satunya Indonesia.

Indonesia tidak ingin melewatkan kesempatan sekali seumur hidup dan berusaha keras untuk berpartisipasi dalam World Shanghai Expo 2010. Paviliun Indonesia berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi dengan total luas bangunan 2.400 meter persegi. Banyak uang dan tenaga yang telah dihabiskan untuk membangun Paviliun Indonesia. Namun, uang dan tenaga yang dikeluarkan akan bermanfaat bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia secara aktif mendukung partisipasi Indonesia dalam World Expo dan menetapkan tujuan-tujuan berikut: Pariwisata, Perdagangan dan Investasi (TTI).

Artha Graha Network sebagai salah satu group swasta mendukung Pemerintah Indonesia tidak hanya dengan menjadi salah satu mitra paviliun Indonesia tetapi juga dengan terlibat aktif selama 6 bulan penyelenggaraan World Expo.

Untuk mencapai tujuan pertama yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, Artha Graha Network (AGN) berkolaborasi dengan mitra lainnya seperti Garuda Indonesia untuk mensponsori paket liburan yang menarik bagi setiap satu juta pengunjung ke Paviliun Indonesia. Upaya ini dilakukan oleh AGN untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Paviliun Indonesia. Semuanya bermuara pada angka. Semakin banyak pengunjung yang datang ke Paviliun Indonesia, maka semakin tinggi pula kemungkinan 3 tujuan TTI tercapai dan semakin besar pula keuntungan yang didapat.

Untuk mencapai tujuan kedua dan tujuan utama ketiga, AGN selanjutnya mendukung pemerintah Indonesia dengan menyelenggarakan Forum Business to Business (B2B) selama dua hari yang diberi nama Indonesia Investment Day yang akan diselenggarakan pada tanggal 28-29 September 2010. Di bawah payung Artha Graha Network, beberapa perusahaan dari berbagai industri yang meliputi agroindustri, perikanan, pertambangan, properti, infrastruktur, telekomunikasi dan perbankan serta perhotelan dan pariwisata akan berpartisipasi dalam Forum B2B untuk menarik investor China. Acara ini didukung oleh Kamar Dagang Internasional Tiongkok (China Chamber of International Commerce/CCOIC), Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, Kedutaan Besar Indonesia di Tiongkok, dan juga Asosiasi Bisnis Indonesia di Shanghai (Indonesian Business Association of Shanghai/IBAS). Dengan bantuan dan koordinasi mereka, acara ini juga akan dihadiri oleh lebih dari 100 CEO dari perusahaan-perusahaan terkemuka di China termasuk: Mr X dari CHINA HARBOUR ENGINEERING, MR Y dari BAOSTEEL, dll.

Tujuan dari penyelenggaraan forum B2B ini adalah untuk menghasilkan peluang bisnis yang potensial dan dengan demikian dapat meningkatkan hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan China. Diharapkan juga melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi, hubungan diplomatik kedua negara akan semakin diperkuat.

Artha Graha Network sebagai agen pembangunan akan terus mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini yang akan membantu Indonesia dalam meningkatkan perekonomiannya. Selain nilai komersial dan ekonomi dari penyelenggaraan B2B Forum, Artha Graha Network juga akan memamerkan lembaga nirlaba Artha Graha Peduli (AGP) Foundation yang selama ini bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) AGN.

Artha Graha Peduli secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Salah satunya adalah Pemberdayaan Masyarakat dimana AGP berharap dapat meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang terpinggirkan terutama di daerah pedesaan. AGP juga telah lama menyadari bahwa anak-anak Indonesia adalah masa depan Indonesia dan oleh karena itu perlu mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam hal ini, AGP tidak pernah berhenti memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu. Kegiatan sosial lainnya juga meliputi penyediaan layanan kesehatan gratis terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke layanan kesehatan.

Kegiatan penting lainnya dari AGP adalah kontribusinya dalam menghadapi Perubahan Iklim Global melalui pelestarian dan pemeliharaan kawasan konservasi hutan seluas 45.000 hektar di daerah Bukit Barisan, Lampung, Sumatera yang dikenal dengan nama Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC).

Tujuan dari menampilkan AGP adalah untuk mempromosikan citra positif Indonesia. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia peduli terhadap masyarakat dan lingkungannya.

World Expo 2010 akan diselenggarakan di Shanghai, China dari tanggal 1 Mei hingga 31 Oktober 2010. BIE, atau Bureau International Desk Exposition, diadakan setiap lima tahun sekali dan menyajikan berbagai penemuan baru, serta platform untuk memperkenalkan identitas kota, wilayah regional, dan citra nasional. World Expo 2010 dihadiri oleh 200 negara, organisasi internasional, dan berbagai komunitas sosial dan budaya.

Bahkan, sekitar 70 juta pengunjung dari seluruh dunia akan dapat menyaksikan secara langsung World Expo 2010. Tema yang diangkat dalam World Expo 2010 adalah Better City, Better Life. Tema ini dipilih berdasarkan pemikiran masyarakat dunia tentang perlunya kehidupan yang lebih baik di lingkungan perkotaan di masa depan. seluruh umat manusia dari keterkaitan dan atribut bangsa, ras, bahasa, dan ideologi. Umat manusia ditantang untuk menyamakan visi dan langkah mereka dalam pembangunan berkelanjutan di abad ke-21. Melalui keikutsertaannya dalam Expo 2010, Indonesia berusaha meningkatkan citra bangsa di mata dunia.

Indonesia memilih kata Biodiversity yang berasal dari kata life, diversity, dan urbanization. Biodiversity merepresentasikan kehidupan, keragaman, dan urbanisasi dengan segala aspek kehidupan, budaya, lingkungan, sejarah, dan aspek-aspek lain yang mempengaruhinya. Pemilihan tema ini merupakan sebuah pernyataan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang keberagamannya masih terjaga dan berada pada level yang sama dalam berbagai tingkatan dan bidang, sehingga tercipta sebuah hasil yang berkelanjutan.

Paviliun Indonesia berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi dan dikembangkan berdasarkan konsep kekayaan dan keanekaragaman budaya, manusia, dan kekayaan alam. Desainnya tradisional, modern, dan kontemporer, dengan mengambil elemen-elemen budaya Indonesia yang universal. Ruang terbuka dan teras multi-dimensi memungkinkan pengunjung untuk menikmati petualangan mereka melalui ruang dan waktu.

Sebuah penghormatan kepada Indonesia, landmark bersejarah Tiongkok. Pengunjung diajak untuk mengikuti perjalanan Laksamana Cheng Ho, seorang navigator asal Tiongkok yang terkenal pada masanya di Indonesia, dengan tujuan untuk mempererat persahabatan melalui pertukaran ekonomi dan budaya antara kedua negara.

Pada bagian ini, Indonesia digambarkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan terletak di garis khatulistiwa, serta memiliki beragam flora, fauna, dan rempah-rempah yang melimpah. Keanekaragaman hayati ini merupakan sumber daya alam terbesar yang mendukung perekonomian negara. Persimpangan dari beragam masyarakat dan budaya dari beragam masyarakat dan budaya. Indonesia dapat memberi makan dunia.

Kuliner Indonesia adalah cerminan nyata dari asimilasi dan hibriditas yang kaya akan budaya lokal dan asing, sebagaimana terbukti dari keragaman kulinernya. the the Open City, Designing Coexistence, di mana Indonesia mencoba untuk memperkenalkan kepada dunia gagasan kota terbuka, yang menciptakan sebuah kondisi kota yang memungkinkan berbagai budaya dan gaya hidup untuk terus berjalan berdampingan secara harmonis. Gagasan ini menyeimbangkan kekuatan integrasi dan segregasi untuk mendorong komunitas dan kelompok untuk meningkatkan kehadiran mereka, berinteraksi, dan membangun hubungan yang dinamis, yang disebut dengan urbanitas.

Indonesia dan dunia akan berpartisipasi dalam World Expo 2010. Tidaklah mudah untuk menjadikan Indonesia sebagai paviliun nasional yang tidak hanya indah, tetapi juga mampu berkomunikasi secara terbuka, simpatik, dan dengan dunia. Indonesia mampu melakukannya karena kita bersama dan kita bisa. Indonesia mampu melakukannya karena kita bersama dan kita bisa. Kita bisa melakukannya bersama-sama.


Related Network: