AGP BERSAMA EHJKT MEMPERINGATI EARTH HOUR DI SCBD
Pada Earth Hour 2021, kawasan SCBD di Jakarta, yang dikenal sebagai kawasan perkantoran elite, mematikan lampu selama 90 menit pada Sabtu, 27 Maret 2021, dari pukul 20.15 hingga 21.45. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye global untuk mengurangi dampak pemanasan global dan memberikan waktu bagi bumi untuk "beristirahat".
Heka Hertanto, Ketua Umum Artha Graha Peduli (AGP), menyampaikan bahwa berdamai dengan alam adalah langkah penting dalam memulihkan diri di tengah bencana yang melanda dunia. "Earth Hour adalah momen persatuan bagi individu, pemimpin, dan pecinta lingkungan agar bersama-sama menyerukan tindakan nyata untuk mengembalikan hubungan manusia dengan alam dan merawat bumi agar tetap lestari," ujarnya.
Heka juga menambahkan bahwa sepanjang tahun 2020 hingga saat ini, dunia menyaksikan kondisi yang berbeda, dengan udara yang lebih bersih, manusia yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, seolah-olah dunia sedang beristirahat. Menanggapi hal ini, AGP bekerja sama dengan Earth Hour Jakarta mengajak masyarakat untuk melakukan pemadaman listrik minimal selama satu jam pada 27 Maret 2021. Khususnya, Artha Graha Group (AGG) dan Artha Graha Network (AGN) turut berpartisipasi dengan memadamkan lampu di kawasan SCBD selama 90 menit.
Tema Earth Hour 2021 adalah keanekaragaman hayati, yang sangat relevan dengan kondisi dunia yang masih dilanda pandemi virus. Indonesia sendiri memiliki mega biodiversity, yang mencakup sekitar 17% dari keseluruhan jenis makhluk hidup di bumi, meskipun saat ini, perubahan iklim sedang berada dalam kondisi kritis. Berdasarkan data dari BMKG, Indonesia mengalami kenaikan suhu dan curah hujan ekstrem, yang merupakan dampak dari pemanasan global.
Perubahan iklim mengubah sistem alam yang berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, seperti kualitas air, habitat, kesehatan, pertanian, hutan, dan ekosistem wilayah pesisir. Oleh karena itu, Earth Hour 2021 diikuti oleh seluruh negara sebagai bentuk upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global, dengan mematikan listrik sebagai simbol memberikan bumi kesempatan untuk "beristirahat".
Di tempat yang sama, Mayankintami, wakil Earth Hour Jakarta, mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh AGP, karena memadamkan lampu selama 90 menit, lebih lama dari durasi pemadaman yang dilakukan oleh kebanyakan pihak lain yang hanya 60 menit. "Pemadaman di kawasan ini aman dan terkendali, dengan protokol kesehatan yang tetap terjaga dengan baik," ujar Mayankintami. Selain itu, simbolisasi pemadaman juga dilakukan dengan pemotongan kue 60+ bersama tim Earth Hour Jakarta, Artha Graha Peduli, dan PLN.
Heka Hertanto menegaskan bahwa peringatan Earth Hour 2021 harus menjadi refleksi bagi seluruh umat manusia untuk berperilaku lebih ramah terhadap bumi, yang merupakan satu-satunya planet yang bisa dihuni. Dengan langkah kecil seperti pemadaman listrik, diharapkan kita bisa memberikan kontribusi nyata untuk melestarikan alam dan mengurangi dampak pemanasan global.
Aksi pemadaman lampu yang dilakukan oleh AGP di kawasan SCBD menjadi bukti nyata komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan pelestarian bumi, sejalan dengan misi Artha Graha Peduli dalam mendukung upaya penanggulangan perubahan iklim.