ARTHA GRAHA PEDULI BUKA 7 POSKO PENGUNGSI PASCA TSUNAMI SELAT SUNDA
Relawan Artha Graha Peduli (AGP) berkoordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan instansi pemerintah lainnya dalam proses evakuasi korban dan pembersihan puing-puing di lokasi bencana tsunami Selat Sunda, khususnya di wilayah Carita, Banten, pada Rabu (26/12).
"AGP membuka tujuh posko dengan berbagai aksi kemanusiaan, seperti layanan pengobatan bagi warga, evakuasi jenazah, dan distribusi bantuan," ujar Ketua Pelaksana Harian AGP, Heka Hertanto.
Setelah menerima informasi mengenai tsunami yang melanda Banten dan Lampung, tim relawan AGP segera bergerak ke lokasi bencana. Selama masa tanggap darurat, AGP telah melakukan berbagai upaya bantuan, antara lain:
- Menyerahkan bantuan logistik kepada korban di Kampung Lengkong dan PGRI Mancak
- Mendirikan dapur umum di Pasauran, Serang
- Memberikan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga terdampak
- Mengevakuasi jenazah di kawasan wisata Carita
Heka menambahkan bahwa relawan AGP yang terjun ke lokasi sudah berpengalaman, karena sebelumnya mereka telah terlibat dalam aksi kemanusiaan di berbagai lokasi bencana, seperti Lombok dan Palu.
"Prioritas utama AGP selama masa tanggap darurat adalah menyelamatkan korban luka-luka dan mengevakuasi jenazah. Setelah itu, kami akan memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," jelasnya.
Salah satu pencapaian AGP dalam operasi ini adalah menjadi tim relawan pertama yang berhasil mencapai kawasan Taman Jaya, Ujung Kulon, yang sebelumnya sulit ditembus akibat akses yang porak-poranda akibat tsunami.
Di lokasi tersebut, AGP mengerahkan 50 relawan, termasuk 15 tenaga medis, untuk mengadakan layanan pengobatan gratis dan membantu pembersihan puing-puing.
Dengan respons cepat dan terorganisir, AGP kembali menunjukkan komitmennya dalam bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana.