INVESTASI STRATEGIS LIUGONG DI INDONESIA: MEMBANGUN PUSAT MANUFAKTUR REGIONAL MENUJU ERA ELEKTRIFIKASI DAN DIGITALISASI INDUSTRI
LiuGong Machinery, salah satu produsen alat berat terkemuka asal Tiongkok terus membuktikan komitmenya untuk berinvestasi jangka panjang di Indonesia yang disokong oleh paling tidak tiga entitas lokalnya, yakni PT LiuGong Machinery Indonesia (LMI) dan PT LiuGong Machinery Manufacturing Indonesia (LMMI), dan PT LiuGong Finance Indonesia. Dalam rangka mengimplementasikan komitmen tersebut, PT LiuGong Machinery Manufacturing Indonesia melakukan penandatanganan MoU terkait rencana investasi dan pembangunan manufaktur alat-alat berat yang berlokasi di Kawasan Industri Artha Industrial Hill, Karawang Barat yang diprediksi menjadi salah satu manufaktur peralatan berat (heavy equipment) terbaru dan terbesar di Indonesia.
Penandatanganan yang sekaligus disaksikan oleh Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Bapak Faisol Riza, dan Bapak Mada Dahana dalam kapasitasnya sebagai Direktur Paviliun Indonesia di World Expo Osaka 2025 ini dilakukan dalam rangkaian acara Rolling Exhibition dan Business Forum di Pavilion Indonesia dalam partisipasi di World Expo Osaka 2025, yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Oktober 2025. Acara Rolling Exhibition yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dengan dukungan dari beberapa pihak seperti PT Sarinah, dan Yayasan Artha Graha Peduli ini bertempat di Paviliun Indonesia dalam ajang World Expo Osaka 2025. Partisipasi Indonesia secara berturut-turut di World Expo yang dihelat setiap 5 (lima) tahun sekali ini merupakan salah satu kesempatan yang terbaik untuk ajang unjuk gigi negara Indonesia di mata dunia dalam penguatan berbagai aspek termasuk hubungan investasi, dagang, kultural, turisme, dan aspek lainnya.
Rencana investasi ini menandai babak baru dalam penguatan ekosistem industri alat berat yang diproduksi di Indonesia sekaligus mendukung visi besar Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian teknologi, peningkatan daya saing dalam negeri, pertumbunhan angka Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta transisi menuju industri berkelanjutan dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045.
Dengan total investasi mencapai USD 317 juta di Indonesia, LiuGong sendiri akan membangun fasilitas manufaktur modern di Kawasan Industri Artha Industrial Hill, Karawang. Nantinya, Artha Industrial Hill akan menjadi kawasan industri terpadu pionir yang menerapkan konsep “Hilirisasi +”sebagaimana dikutip dari panel discussion yang dipresentasikan oleh Artha Industrial Hill dengan tema “Peran Indonesia dalam Industri Manufaktur Berkelanjutan Dunia / Indonesia’s Role on Sustainable Manufacturing Industry” yang dilakukan tepat setelah acara seremonial penandatanganan kesepakatan tersebut, dijelaskan juga bahwa sebelumnya terdapat pabrik baterai kendaraan bermotor (CATL), dan beberapa produk pendukungnya yang telah berinvestasi di dalam kawasan Artha Industrial Hill, dan dengan hadirnya LiuGong yang juga akan memproduksi alat berat berbasis baterai di kawasan Artha Industrial Hill menjadi penegasan bahwa program Hilirisasi yang diusung pemerintah dapat menjadi Hilirisasi+ yang diharapkan membawa dampak multiplikasi yang lebih besar apabila diterapkan dan dimaknai dengan tepat sasaran. Hal ini juga sebagai penanda komitmen dan dukungan mengimplementasi visi pemerintah dalam hilirisasi terhadap sumber daya alam, karena sebagaimana dikutip dari sumber, salah satu produk yang direncanakan untuk dapat diproduksi secara massal di manufaktur LiuGong, Karawang adalah kendaraan alat berat berbasis listrik pertama di Indonesia. Dukungan Artha Industrial Hill terhadap investasi LiuGong juga diperkuat melalui program 1ADAPT, yang menyediakan kemudahan perizinan, riset pasar, serta layanan investasi lainnya untuk mempercepat proses pembangunan dan operasional fasilitas dan dengan dukungan seluruh stakeholder termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Fasilitas ini dirancang dengan kapasitas produksi hingga 5.000 unit per tahun pada tahun 2030. Produk yang akan diproduksi meliputi excavator, wheel loader listrik, serta alat berat berstandar emisi yang lebih baik. Produk-produk tersebut tidak hanya ditujukan untuk pasar domestik Indonesia, tetapi juga akan diekspor ke kawasan Asia Tenggara, Australia, dan Amerika Utara, mendukung target LiuGong untuk meningkatkan pangsa pasar global di bidang alat berat berbasis teknologi ramah lingkungan,yang memiliki setidaknya potensi kontribusi devisa hingga USD 40 juta per tahun
Target ini disokong oleh komitmen kuat LiuGong untuk membangun basis produksi berteknologi tinggi di Indonesia yang terintegrasi dengan prinsip industri 4.0. Pabrik akan dilengkapi dengan teknologi modern seperti robotik, automated guided vehicle (AGV), digital manufacturing execution system (MES), serta fasilitas research and development (R&D) untuk kendaraan konstruksi berbasis listrik.
Selain fokus pada pengembangan fasilitas produksi, LiuGong juga berkomitmen untuk meningkatkan TKDN melalui kerja sama strategis dengan pemasok lokal. Dalam lima tahun pertama, LiuGong menargetkan memperoleh sertifikasi formal TKDN, sekaligus mendorong pertumbuhan rantai pasok industri alat berat di dalam negeri.
Sebagai bagian dari transfer teknologi, LiuGong akan mengembangkan program pelatihan dan pemberdayaan SDM lokal dengan menargetkan pelatihan hingga 500 teknisi setiap tahun. Program ini akan diintegrasikan dengan pendidikan vokasi dari politeknik nasional, beasiswa, dan kerja sama riset dengan universitas seperti UGM untuk penelitian pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik.
Bersama Artha Industrial Hill, proyek ini diharapkan menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur dan inovasi alat berat berkelas dunia.